Minggu, 14 Desember 2014

Makalah Bioteknologi , belajar Biologi



BAB I
Pendahuluan
1.1       Latar Belakang
Bioteknologi adalah suatu ilmu yang merupakan penggunaan berbagai ilmu yang merupakan terapan ilmu dari berbagai ilmu yang ada, diantaranya biokimia, mikrobiologi, rekayasa genetika, biologi molekular dan lain sebagainya. Bioteknologi mempunyai ciri utama yaitu agen biologi, teknologi dan produk yang dihasilkan. Agen bioteknologi misalnya adalah makhluk hidup berupa tumbuhan, hewan, bakteri dan mikroorganisme lainnya. Teknologi yang digunakan ada yang sederhana dan ada yang berupa teknologi modern. Produk yang dihasilkan seperti hasil fermentasi misalnya bir, tauco, roti. Adapula hasil berupa produk yang telah menggunakan teknologi modern seperti antibiotik, vaksin, hewan-hewan hasil cloning, bayi tabung dan tumbuhan transgenik.
              Bioteknologi pada umumnya terbagi atas dua jenis yaitu bioteknologi modern dan bioteknologi sederhana. Bioteknologi sederhana adalah bioteknologi yang masih menggunakan peralatan sederhana dalam proses pengerjaannya, contohnya adalah fermentasi. Agen utama yang digunakan adalah mikroba tertentu yang akan memfermentasi bahan makanan yang digunakan. Misalnya seperti fermentasi kecap, maka bahan yang difermentasi adalah kacang kedelai dan menggunakan jamur jenis Aspergillus sp.
Bioteknologi modern berbeda dengan bioteknologi sederhana yang mana tehnik dalam proses bioteknologinya sudah menggunakan tehnik tertentu seperti rekayasa genetika, bioteknologi modern ini dapat digunakan pada berbagai macam bidang seperti bidang pangan, pertanian dan kesehatan. Pada bidang medis, penerapan bioteknologi di masa lalu dibuktikan antara lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur dengan alat ini, produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal. Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal rekayasa genetika, kultur jaringan, rekombinan DNA, pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lain-lain. Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS. Mengetahui perkembangan bioteknologi merupakan hal yang sangat menarik untuk di bahas dan di ketahui terlebih bila kita dapat mengembangkan suatu bioteknologi dan dapat bermanfaat bagi mahluk lain.

1.2       Rumusan Masalah
1.      Apa saja penerapan bioteknologi pada produksi pangan?
2.      Apa saja penerapan bioteknologi pada produksi farmasi/kedokteran?
3.      Apa saja penerapan bioteknologi pada bidang pertanian?
4.      Apa saja penerapan bioteknologi pada bidang peternakan?
5.      Apa saja penerapan bioteknologi pada bidang pengolahan limbah?
6.      Apa saja Penerapan Bioteknologi Dalam Bidang Pertambangan?
7.      Tindakan pencegahan dampak negative bioteknologi?

1.3       Tujuan
1.      Mengetahui penerapan bioteknologi pada produksi pangan.
2.      Mengetahui penerapan bioteknologi pada produksi   farmasi/kedokteran.
3.      Mengetahui penerapan bioteknologi pada bidang pertanian
4.      Mengetahui penerapan bioteknologi pada bidang peternakan
5.      Mengetahui penerapan bioteknologi pada bidang pengolahan limbah
6.      Mengetahui Penerapan Bioteknologi Dalam Bidang Pertambangan
7.      Mengetahui Tindakan pencegahan dampak negative bioteknologi


1.4       Metode Penulisan
Metode penulisan yang kami gunakan adalah metode kajian pustaka mencari berbagai informasi dari pustaka dan menggunakannya untuk menyusun makalah ini.







BAB II
Pembahasan
            Bioteknologi adalah suatu ilmu yang merupakan penggunaan berbagai ilmu yang merupakan terapan ilmu dari berbagai ilmu yang ada, diantaranya biokimia, mikrobiologi, rekayasa genetika, biologi molekular dan lain sebagainya, dan banyak pula penerapan ilmu bioteknologi yang di manfatkan sebagai berikut.
2.1 Penerapan Bioteknolgi Pada Produksi Pangan
Bioteknologi dalam produksi bahan pangan menggunakan mikroorganisme untuk mengubahbahan pangan menjadi bentuk lain melalui proses fermentasi.Fermentasi adalah proses merombak suatu senyawa organik menjadi zat organik yang lebih sederhana dengan bantuan mikroorganisme.Fermentasi bahan makanan dilakukan untuk meningkatkan nilai bahan makanan menjadi produk yang diinginkan.Selain itu mikroorganisme juga berperan dalam penciptaan makanan baru dari biomassa sel yang disebut protein sel tunggal.
a)                 Produk Makanan/Minuman Hasil Fermentasi
Produk-produk makanan/minuman hasil fermentasi sebagai berikut.
No
Produk Fermentasi
Bahan Mentah
Mikroorganisme yang Berperan
1
Tempe
Kedelai
Rhizopuz oryzae dan Rhizopus oligosporus
2
Tauco
Keledai
Aspergillus oryzae
3
Kecap
Keledai
Aspergillus wentii atau Aspergillus soyae
4
Keju
Susu
Lactobacillus bulgaricus,Lactobacillus lactis,dan Sterpococcus
5
Yoghurt
Susu
Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus
6
Mentega
Susu
Streptococcus lactis dan Leuconostoc cremonis
7
Nata de coco
Air kelapa
Acetobacter xylum
8
Roti
Tepung Terigu
Saccharomyces cerevisiae

b)      Produksi Protein Sel Tunggal (PST) atau Single Cell Protein (SCP)
Protein sel tunggal merupakan bentuk makanan baru yang diperoleh dengan memanfaatkan biomassa mikroorganisme baik dari bakteri, ragi, jamur, dan alga/ganggang.
No
Kelompok
Jenis Mikroba yang Berperan
1
Bakteri
Bacillus, Hidrogenomonas, Metthanomonas, dan Pseudomonas
2
Ragi
Candida, Rhodotorula, Endomycopsis, dan Saccharomyces
3
Jamur
Pleurotus, Agaricus, lentinus
4
Alga/ganggang
Chlorella, Scenedesmus, dan Spirulina

Beberapa faktor yang mendorong budi daya mikroorganisme penghasil PST antara lain, yaitu :
1)  Laju pertumbuhan sangat cepat dan waktu penggandaan relative singkat,serta masih mungkin diperpendek untuk menghasilkan massa pangan yang setara.
2)  Dapat menggunakan berbagai macam substrat bergantung dari  jenis mikroba yang digunakan.
3)  Dapat dilakukan perencanaan produksi,sebab produksi PST tidak bergantung perubahan iklim dan musim.
4)   Memiliki kandungan protein lebih tinggi daripada hewan dan tumbuhan.

Tahapan produksi PST antara lain sebagai berikut.
1)      Pemilihan dan penyiapan sumber karbon.
2)      Penyiapan media yang mengandung sumber karbon,sumber nitrogen,fosfor,dan unsure         lain yang penting.
3)      Pencegahan kontaminasi media sterilisasi.
4)      Pembiakan mikroba yang diperlukan.
5)      Pemisahan biomassa mikroba dari cairan fermentasi.
6)      Penanganan lanjut biomassa dengan purifikasi(pemurnian)



 

2.2 Penerapan Bioteknologi Dalam Bidang Farmasi/Kedokteran
            Bidang Kesehatan Bioteknologi juga dimanfaatkan untuk berbagai keperluan misalnya dalam pembuatan antibodi monoklonal, pembuatan vaksin, terapi gen dan pembuatan antibiotik.
Proses penambahan DNA asing pada bakteri merupaka prospek untuk memproduksi hormon atau obat-obatan di dunia kedokteran. Contohnya pada produksi hormon insulin, hormon pertumbuhan dan zat antivirus yang disebut interferon. Orang yang menderita diabetes melitus membutuhkan suplai insulin dari luar tubuh. Dengan menggunakan teknik DNA rekombinan, insulin dapat dipanen dari bakteri. Beberapa penyakit menurun atau kelainan genetik dapat disembuhkan dengan cara menyisipkan gen yang kurang pada penderita, cara ini dikenal dengan istilah terapi gen. Berikut penerapan bioteknologi pada bidang kesehatan:
a.       Insulin
Sel bakteri yang biasa digunakan dalam pembuatan insulin adalah bakteri E.coli.Proses pembuatan insulin tersebut adalah sebagai berikut.:

1) Sel bakteri  E.coli diambil plasmidnya.
2) Gen insulin dari sel hewan diambil dan disambungkan ke dalam plasmid bakteri sehingga membentuk kimera (DNA rekombinan).
3) Kimera tersebut dimasukkan ke dalam sel bakteri E.coli.
4) Bakteri E.coli tersebut dikulturkan untuk dikembangbiakkan.
5) Bakteri-bakteri hasil pembelahan mengandung plasmid yang sama dengan bakteri semula sehingga mampu juga menghasilkan  insulin.
b.      Antibodi Monoklonal
Antibodi monoklonal adalah antibody yang diperoleh dari suatu sumber tunggal atau sel klona yang hanya mengenal satu jenis antigen.
Antibodi monoklonal memiliki manfaat, yaitu :
1)      Mendeteksi hormone carionik gonadotropin (HCG) dalam urine wanita hamil.
2)      Mengikat racun dan menonaktifkannya
3)      Mencegah penolakan jaringan terhadap hasil transplantasi jaringan lain.
Tahap-tahap pembuatan antibody monoklonal  melalui teknik hibridoma adalah sebagai berikut.
1)      Antigen diinjeksi ke tubuh tikus percobaan untuk menghasilkan antibody (dilakukan dengan sel β )
2)      Fusi sel antara sel myeloma (sel-sel kanker) dan sel β yang berasal dari tikus menghasilkan hibridoma.
3)      Hibridoma dikembangbiakkan dan diseleksi untuk memperoleh satu hibridoma penghasil antibody yang sesuai.
4)      Hibridoma yang telah diseleksi  tersebut dikultur agar diperoleh antibody monoklonal.

C.       Vaksin
Teknologi rekombinasi DNA juga digunakan dalam pembuatan  vaksin.Prinsip-prinsip rekayasa genetika dalam pembuatan vaksin adalah sebagai berikut.
1)        Mengisolasi gen-gen dari organisme penyebab sakit yang berperan dalam mengasilkan antigen.
2)      Menyisipkan gen-gen tersebut ke tubuh organisme yang kurang patogen.
3)      Mengulturkan organisme hasil rekayasa  sehingga menghasilkan antigen dalam jumlah banyak.
4)      Mengekstraksi antigen,lalu digunakan sebagai vaksin.

D.      Antibiotik
Antibiotik merupakan senyawa yang dihasilkan oleh mikroorganisme,dimana senyawa tersebut mampu menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain.Pada tahun 1924 Alexander Flemming menemukan zat antibiotic dari jamur Peniillium notatum yang disebut penisilin.Berikut ini beberapa contoh antibiotik yang dihasilkan oleh mikroorganisme.
No
Mikroorganisme
Antibiotik
1
Streptomyches griseus
Streptomisin
2
Streptomryches erythreus
Erythromycin
3
Streptomryches noursei
Nystatin
4
Penicilium chrysogenum
Penisilin
5
Actinomycetes
Actinomisetin
6
Bacillus polymyxa
Polymixin B
7
Bacillus licheniforis
Bagitracin
                       
Pembuatan antibiotik terdiri dari beberapa tahap yaitu:
1.      Microorganisme penghasil antibiotic dikembangbiakan
2.      Mikroorganisme dipindahkan kedalam bejana fermentasi dan di pacu dengan lingkungan yang cocok agar berkembang biak secara tepat.
3.      Antibiotic dari cairan biakan diekstraksi dan dimurnikan, selanjutnya diuji



E.       Interferon
Interferon merupakan suatu senyawa anti virus yang dapat mengobati beberapa jenis kanker dan beberapa jenis leukemia. Selain itu interferon juga berfungsi untuk mengobati hepatitis, herpes simpleks, dan herpes zooter. Interferon dihasilkan melalui fusi gen.
f.       Terapi genetik
Terapi genetic adalah perbaikan kelainan genetic dengan memperbaiki gen. Setiap kelainan genetic yang disebabkan alel tunggal yang rusak, secara teoritis mungkin untuk diganti dengan alel yang masih berfungsi normal. Dengan mengetahui alel tunggal yang rusak maka dapat diupayakan untuk memperbaiki atau , mengganti gen yang rusak dengan teknik rekombinasi gen atau terapi genetic. Agar gen yang disisipkan atau diganti dalam terapi genetic bersifat permanen maka sel-sel yang diterapi haruslah sel yang memperbanyak diri sepanjang hidupnya (sel sumsum tulang) sehingga alel yang dicangkokan dapat bereplikasi dan terus diekspresikan. Terapi genetic dapat dilakukan untuk mengobati penyakit immunodefisiensi atau penyakit tidak memiliki kekebalan tubuh karena sel T limfosit tidak mampu memproduksi hormone adenosine deaminase (ADA). Terapi lain yang sudah dilakukan, yaitu untuk mengobati kanker kulit.

               


2.3 Penerapan Bioteknologi Dalam Bidang Pertanian
Bidang Pertanian Adanya perbaikan sifat tanaman dapat dilakukan dengan teknik modifikasi genetik dengan bioteknologi melalui rekayasa genetika untuk memperoleh varietas unggul, produksi tinggi, tahan hama, patogen, dan herbisida. Perkembangan Biologi Molekuler memberikan sumbangan yang besar terhadap kemajuan ilmu pemuliaan ilmu tanaman (plant breeding). Suatu hal yang tidak dapat dipungkiri bahwa perbaikan genetis melalu pemuliaan tanaman konvemsional telah memberikan kontribusi yng sangat besar dalam penyediaan pangan dunia.
Dalam bidang pertanian telah dapat dibentuk tanaman dengan memanfaatkan mikroorganisme dalam fiksasi nitogen yang dapat membuat pupuknya sendiri sehingga dapat menguntungkan pada petani. Demikian pula terciptanya tanaman yang tahan terhadap tanah gersang. Mikroba yang di rekayasa secara genetik dapat meningkatkan hasil panen pertanian, demikian juga dalam cara lain, seperti meningkatkan kapasitas mengikat nitrogen dari bacteri Rhizobium. Keturunan bacteri yang telah disempurnakan atau diperbaiki dapat meningkatkan hasil panen kacang kedelai sampai 50%. Rekayasa genetik lain sedang mencoba mengembangkan turunan dari bacteri Azotobacter yang melekat pada akar tumbuh bukan tumbuhan kacang-kacangan (seperti jagung) dan mengembangbiakan, membebaskan tumbuhan jagung dari ketergantungan pada kebutuhan pupuk amonia (pupuk buatan).
Hama tanaman merupakan salah satu kendala besar dalam budidaya tanaman pertanian. Untuk mengatasinya, selama ini digunakan pestisida. Namun ternyata pestisida banyak menimbulkan berbagai dampak negatif, antara lain matinya organigme nontarget, keracunan bagi hewan dan manusia, serta pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, perlu dicari terobosan untuk mengatasi masalah, tersebut dengan cara yang lebih aman. Kita mengetahui bahwa mikroorganisme yang terdapat di alam sangat banyak, dan setiap jenis mikroorganisme tersebut memiliki sifat yang berbeda-beda. Dari sekian banyak jenis mikroorganisme, ada suatu kelompok yang bersifat patogenik (dapat menyebabkan penyakit) pada hama tertentu, namun tidak menimbulkan penyakit bagi makhluk hidup lain. Contoh mikroorganisme tersebut adalah bakteri Bacillus thuringiensis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bacillus thuringiensis mampu menghasilkan suatu protein yang bersifat toksik bagi serangga, terutama seranggga dari ordo Lepidoptera. Protein ini bersifat mudah larut dan aktif menjadi toksik, terutama setelah masuk ke dalam saluran pencemaan serangga. Bacillus thuringiensis mudah dikembangbiakkan, dan dapat dimafaatkan sebagai biopestisida pembasmi hama tanaman. Pemakaian biopestisida ini diharapkan dapat mengurangi dampak negatif yang timbul dari pemakaian pestisida kimia. Dengan berkembangnya bioteknologi, sekarang dapat diperoleh cara yang lebih efektif lagi untuk membasmi hama.
Pada saat ini sudah dikembangkan tanaman transgenik yang resisten terhadap hama. Tanaman transgenik diperoleh dengan cara rekayasa genetika. Gen yang mengkode pembentukan protein toksin yang dimiliki oleh B. thuringiensis dapat diperbanyak dan disisipkan ke dalam sel beberapa tanaman budidaya. Dengan cara ini, diharapkan tanaman tersebut mampu menghasilkan protein yang bersifat toksis terhadap serangga sehingga pestisida tidak diperlukan lagi.

Pembuatan tanaman yang mampu mengikat nitrogen dari udara bebas dengan menginjeksi bakteri Rhizobium kedalam tanaman tersebut.
a.       Tanaman Transgenik
Rekayasa genetika dapat dilakukan pada berbagai jenis tanaman untuk menghasilkan tanaman dengan sifat yang dikehendaki manusia disebut tanaman transgenic.Tanaman transgenik yaitu tanaman yang telah disisipi gen bakteri.Berikut ini contoh tanaman transgenic.
1)      Tanaman Kebal Hama dan Penyakit TMV (Tobacco Mozaic Virus).
Pembentukan tanaman tahan hama TMV pada tanaman tembakau dilakukan dengan rekayasa genetika menggunakan teknik rekombinasi gen dan kultur sel. Dengan menyisipkan gen yang kebal terhadap penyakit maka dapat menghasilkan tanaman kebal penyakit pula. Vektor penyisip gen yang digunakan adalah plasmid dari bakteri Agrobacterium tumefaciens.
2)      Tanaman yang Mampu Mengikat Nitrogen.
Tanaman hasil rekayasa genetika dapat mengikat nitrogen dari udara bebas. Cara yang digunakan yaitu dengan menginjeksi tanaman dengan bakteri Rhizobium. Di dalam bakteri tersebut telah ditransfer gen-gen tertentu dari bakteri lain yang menginfeksi tanaman selain dari familia Leguminoceae. Hasil akhirnya, bakteri tersebut mampu mengikat nitrogen setelah diinjeksikan ke dalam tanaman selain dari familia Leguminoceae.
b.      Mikroorganisme Pembasmi Hama Tanaman.
Mikroorganisme dapat digunakan untuk pengendalian hama dan penyakit secara biologi yang disebut dengan biopeptisida mikroba. Beberapa mikroba yang dapat dipakai sebagai pestisida adalah sebagai berikut :
1)      Bacillus Thuringiensis membantu mengatasi larva ngengat dan kupu- kupu perusak.
2)      Bacillus populiae untuk mengatasi kumbang jepang dengan menularkan “penyakit susu”
3)      Baculovirus merupakan kelompok virus yang dikembangkan sebagai bioinsektisida untuk memberantas serangga penggerek jagung, kumbang kentang, serta kutu dan kumbang daun.



2.4 Penerapan Bioteknologi Dalam Bidang Peternakan
a.       Hewan Transgenik.
Hewan transgenik adalah hewan yang telah disisipi gen-gen tertentu yang dibutuhkan manusia.Contoh: domba transgenic yang dapat menghasilkan susu untuk menolong penderita hemophilia karena mengandung protein pembeku darah.
b.      Hormon BGH (Bovine Growth Hormone) atau BST (Bovine Somatotropin).
Hormon  BGH adalah hormone pemacu pertumbuhan hewan ternak.Penyuntikan hormone BGH pada sapi perah ternyata dapat meningkatkan produksi susu selain meningkatkan produksi daging.
Cara memproduksi hormone BGH untuk meningkatkan produksi susu dan daging pada sapi adalah sebagai berikut.
1)      Plasmid bakteri Eschericha coli disisipi dengan gen somatotropi sapi,kemudian plasmid tersebut dimasukkan lagi kedalam bakteri.
2)      Bakteri baru ini ditumbuhkan kedalam ferfermenter,kemudian somatotropin diisolasi  dari bakteri dan dimurnikan sehingga siap untuk diinjeksi ke sapi guna meningkatkan produksi susu dan daging.


                                                                                   

2.5 Penerapan Bi oteknologi Dalam Bidang Pengolahan Limbah
Pengolahan Limbah Sampah atau limbah merupakan bahan pencemar lingkungan yang mengancam kehidupan. Oleh kerena itu harus ada upaya penanggulangan limbah. Penanggulangan sampah dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya ditimbun, dibakar dan didaur ulang. Diantara semua cara itu, cara yang terbaik adalah dengan cara didaur ulang. Slah satu contoh proses daur ulang sampah yang telah diuji pada beberapa sampah tumbuhan adalah proses pirolisis, yaitu proses dekomposisi sampah dengan suhu tinggi pada kondisi tanpa oksigen (anaerob). Dengan cara ini sampah dapat diubah menjadi arang, gas (misalnya metana), dan bahan anorganik. Bahan-bahan tersebut dapat dimanfaatkan kembali sebagai bahan bakar. Keunggulan dari bahan bakar hasil proses ini adalah kandungan sulfur yang rendah sehingga dapat mengurangi pencemaran udara. Bahan dari pembakaran makroorganik (dari hewan, tumbuhan, manusia), denagn bantuan mikroorganisme (misalnya bakteri dan jamur), dengan bantuan hewan-hewan kecil disebut kompos. Dalam pembuatan kompossangat diperlukan mokroorganisme. Jenis mikroorganisme yang diperlukan dalam pembuatan kompos tergantung pada bahan organik yang digunakan serta proses yang berlangsung (misalnya proses itu secara aerob atau anaerob). Selama proses pengomposan, terjadi penguraian terhadap selulosa dan pembentukan asam organik, terutama asam humat. Asam humat penting dalam pembentukan humus. Hasil pengomposan terutama bermanfaat sebagai pupuk. Dengan perkembangan bioteknologi, kini pencemaran lingkungan dapat semakin dikurangi dengan berbagai teknik pengolahan limbah, misalnya pengolahan minyak, air limbah dan plastik.
1. Pengolahan Air(cair) Limbah Dengan bioteknologi pengolahan limbah menjadi lebih terkontrol dan efektif. Pemrosesan air limbah oleh pabrik bertujuan untuk menghilangkan zat pencemar, baik pencemar biologis maupun kimaiwi, yang mungkin membahayakan manusia atau lingkungan. Mekanismenya adalah:
a. Menghilangkan sisa-sisa akhir benda padat yang tersuspensi.
b. Menghilangkan gangguan yang tidak dikehendaki.
c. Manghilangkan rasa, warna, bau, dan mengurangi kandungan zat yang terlarut. Prinsip kerja dalam pengolahan limbah melibatkan berbagai fasilitas, dan prosesnya secara umum adalah sbagai berikut:
a. Pengumpulan Limbah dari rumah, industri, dan dari aktifitas lainya disalurkan ke jaringan saluran bawah tanah, lalu dikumpulkan ke pusat pengolahan.
b. Pemilahan Limbah yang msauk ke tempat pengolahan dilewatkan pada lempengan metal yang berfungsi memisahkan potongan kayu, kertas dan bahan-bahan yang besar supaya tidak masuk mesin.
 c. Pengaliran Limbah Limbah dialirkan lewat lubang-lubang kecil. Krikil dan pasir pada larutan limbah disaring, dicuci, lalu dikumpulkan dan digunakan untuk mengisi lubang-lubang di tanah.
d. Pengendapan Limbah dialirkan ke tangki-tangki yang lebih besar dimana bahan-bahan yang padat mengendap didasar tangki yang membentuk endapan kasar. Endapan tersebut kemudian dipindah ke tangki pencerna dengan tenaga listrik.
e. Proses Aerob cairan yang diukeluarkan dari tangki penempatan primer dimasukkan ke alat pengolahan sekunder.di dalam alat tersebut, mikroorganisme seperti bakteri, jamur dan protista memecah materi organik menjadi mineral, gas dan air.
 f. Kucuran Air Air dari tangki-tangki penempatan cukup bersih untuk dibuang ke sungai. Supaya air lebih bersih dan dapat digunakan untuk keperluan tertentu maka air disaring melalui alat yang terbuat dari pasir halus dan arang aktif, lalu ditambah klorin untuk mencegah pertumbuhan organisme yang masih tersisa.
g     Pengolahan Limbah Cair
Limbah cair organic dapat diuraikan oleh bakteri anaerob menghasilkan bahan bakar alternative (biogas). Limbah cair yang mengandung protein, lemak, dan karbohidrat difermentasikan oleh metanobakterium secara anaerob sehingga mampu menghasilkan biogas, seperti halnya limbah dari produksi tahu.


2. Pengolahan limbah padat : Pengolahan sampah dengan bantuan mikroba adalah dengan cara pengomposan sampah-sampah organic
3. Pengolahan limbah plastic : yaitu dengan menguraikan plastik dengan bakteri alkaligenes eutrophus
4. Pengolahan limbah minyak : yaitu dengan pemanfaatan pseudomonas untuk membersihkan senyawa hidrokarbon pada tumpahan minyak bumi. Bakteri Zanthomonass campestrisuntuk mengumpulkan tumpaan minyak yang sebelumnya diberikan gum xanthan untuk mengentalkan.


2.6 Penerapan Bioteknologi Dalam Bidang Pertambangan
Di bidang pertambangan berkembang bioteknologi untuk memisahkan logam dari bijihnya yaitu dengan pemanfaatan bakteri Thiobacillus ferroxidans. Bakteri ini merupakan bakteri kemolitotrof yang mampu memisahkan logam dari bijihnya. Energy yang digunakan Thiobacillus ferroxidans dalam memisahkan logam dari bijihnya berasal dari hasil oksidasi senyawa anorganik khususnya senyawa besi dan belerang. Asam sulfat dari besi sulfat melarutkan logam dari bijihnya.
Berikut ini adalah tahapan bakteri dalam memisahkan tembaga dari bijihnya, yaitu :
a.       Bakteri bereaksi dengan melarutkan senyawa belerang dan besi dalam batuan. Selanjutnya, bakteri mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+.
b.      Unsure S dalam FeS2 bereakasi dengan ion hydrogen dan molekul oksigen membentuk H2SO4.
c.       Ion Fe3+ pada bijih yang mengandung CuSO4 mengoksidasi ion Cu+ menjadi Cu2+ dan bereaksi dengan SO42- dari H2SO4 sehingga membentuk CuSO4.
d.      Reaksi selanjutnya adalah sebagai berikut :
CuSO+ 2Fe + H2SO4 → 2FeSO4 + Cu + 2H+



2.7 Tindakan Pencegahan Dampak Negatif Bioteknologi

1)  Adanya peraturan keamanan hayati keamanan pangan, misalnya di Indonesia ada Komisi Keamanan Hayati dan Keamanan Pangan (KKHKP)
2)  Produk-produk bioteknologi harus melalui uji laboratorium yang ketat sebelum dilepas ke pasar atau diusahakan dalam skala yang lebih luas.
3)  Pengawasan dan pemberian sertifikat bahwa produk-produk yang berlabel bioteknologi tidak menyebabkan gangguan pada kesehatan manusia.
4)   UU di semua Negara yang melarang pembuatan senjata biologi.

BAB III
KESIMPULAN&PENUTUP

Kesimpulan :
1.    Peranan mikroorganisme dalam bioteknologi, yaitu dalam bidang pangan, dalam bidang pertanian dan perkebunan, dalam bidang peternakan, dalam bidang kedokteran dan farmasi, dalam bidang lingkungan (bioremediasi), dan dalam bidang pertambangan (biometalurgi).
2.      Bioteknologi bukan hanya memiliki dampak positif saja, tetapi juga memiliki damapak negative Maka dari pada itu perlu dibuat langkah – langkah pencegahan mengenai dampak negative dari bioteknologi

Penutup :
Demikianlah makalah ini kami buat,dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi para pembaca, kamipun merasa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kami masih menunggu kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca. Dan apabila ada kesalahan kata-kata yang kurang berkenan di hati para pembaca kamipun mengucapkan minta maaf yang sebesar-besarnya. Atas perhatiannya TERIMAKASIH.









Daftar pustaka


Buku Biologi Kelas XII IPA semester II











Team Penyusun

I Gede Komang Adi Gunantra.
@agus_adhy
I Gede Agus Adiarsa.
De agus
I Kadek Agus Juliantara.
Agus Kajul
I Kadek Aset Bimantara.
@Aset_BM
I Kadek Eko Aryadi.
@Dx’eco_moryz
Ni Nyoman Juni Ayu Apsari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar