BAB I
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
Bioteknologi adalah suatu ilmu yang merupakan penggunaan
berbagai ilmu yang merupakan terapan ilmu dari berbagai ilmu yang ada,
diantaranya biokimia, mikrobiologi, rekayasa genetika, biologi molekular dan
lain sebagainya. Bioteknologi mempunyai ciri utama yaitu agen biologi,
teknologi dan produk yang dihasilkan. Agen bioteknologi misalnya adalah makhluk
hidup berupa tumbuhan, hewan, bakteri dan mikroorganisme lainnya. Teknologi
yang digunakan ada yang sederhana dan ada yang berupa teknologi modern. Produk
yang dihasilkan seperti hasil fermentasi misalnya bir, tauco, roti. Adapula
hasil berupa produk yang telah menggunakan teknologi modern seperti antibiotik,
vaksin, hewan-hewan hasil cloning, bayi tabung dan tumbuhan transgenik.
Bioteknologi
pada umumnya terbagi atas dua jenis yaitu bioteknologi modern dan bioteknologi
sederhana. Bioteknologi sederhana adalah bioteknologi yang masih menggunakan
peralatan sederhana dalam proses pengerjaannya, contohnya adalah fermentasi.
Agen utama yang digunakan adalah mikroba tertentu yang akan memfermentasi bahan
makanan yang digunakan. Misalnya seperti fermentasi kecap, maka bahan yang
difermentasi adalah kacang kedelai dan menggunakan jamur jenis Aspergillus sp.
Bioteknologi modern berbeda dengan
bioteknologi sederhana yang mana tehnik dalam proses bioteknologinya sudah
menggunakan tehnik tertentu seperti rekayasa genetika, bioteknologi modern ini
dapat digunakan pada berbagai macam bidang seperti bidang pangan, pertanian dan
kesehatan. Pada bidang medis, penerapan bioteknologi di masa lalu dibuktikan antara lain
dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam jumlah
yang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan
signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur dengan alat
ini, produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal. Pada masa
ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara negara maju.
Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal
rekayasa genetika, kultur jaringan, rekombinan DNA, pengembangbiakan sel induk,
kloning, dan lain-lain. Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh
penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun kronis yang belum dapat
disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS.
Mengetahui perkembangan bioteknologi merupakan hal yang sangat menarik untuk di
bahas dan di ketahui terlebih bila kita dapat mengembangkan suatu bioteknologi
dan dapat bermanfaat bagi mahluk lain.
1.2
Rumusan
Masalah
1. Apa
saja penerapan bioteknologi pada produksi pangan?
2. Apa
saja penerapan bioteknologi pada produksi farmasi/kedokteran?
3. Apa
saja penerapan bioteknologi pada bidang pertanian?
4. Apa
saja penerapan bioteknologi pada bidang peternakan?
5. Apa
saja penerapan bioteknologi pada bidang pengolahan limbah?
6. Apa
saja Penerapan Bioteknologi Dalam Bidang Pertambangan?
7. Tindakan
pencegahan dampak negative bioteknologi?
1.3
Tujuan
1. Mengetahui
penerapan bioteknologi pada produksi pangan.
2. Mengetahui
penerapan bioteknologi pada produksi
farmasi/kedokteran.
3. Mengetahui
penerapan bioteknologi pada bidang pertanian
4. Mengetahui
penerapan bioteknologi pada bidang peternakan
5. Mengetahui
penerapan bioteknologi pada bidang pengolahan limbah
6. Mengetahui
Penerapan Bioteknologi Dalam Bidang Pertambangan
7. Mengetahui
Tindakan pencegahan dampak negative bioteknologi
1.4
Metode
Penulisan
Metode penulisan yang
kami gunakan adalah metode kajian pustaka mencari berbagai informasi dari
pustaka dan menggunakannya untuk menyusun makalah ini.
BAB II
Pembahasan
Bioteknologi adalah suatu ilmu yang
merupakan penggunaan berbagai ilmu yang merupakan terapan ilmu dari berbagai
ilmu yang ada, diantaranya biokimia, mikrobiologi, rekayasa genetika, biologi
molekular dan lain sebagainya, dan banyak pula penerapan ilmu bioteknologi yang
di manfatkan sebagai berikut.
2.1
Penerapan Bioteknolgi Pada Produksi Pangan
Bioteknologi dalam produksi bahan
pangan menggunakan mikroorganisme untuk mengubahbahan pangan menjadi bentuk lain melalui proses
fermentasi.Fermentasi adalah proses merombak suatu senyawa organik menjadi zat
organik yang lebih sederhana dengan bantuan mikroorganisme.Fermentasi bahan
makanan dilakukan untuk meningkatkan nilai bahan makanan menjadi produk yang
diinginkan.Selain itu mikroorganisme juga berperan dalam penciptaan makanan
baru dari biomassa sel yang disebut protein sel tunggal.
a)
Produk Makanan/Minuman Hasil
Fermentasi
Produk-produk makanan/minuman hasil fermentasi sebagai
berikut.
No
|
Produk Fermentasi
|
Bahan Mentah
|
Mikroorganisme yang Berperan
|
1
|
Tempe
|
Kedelai
|
Rhizopuz
oryzae dan Rhizopus oligosporus
|
2
|
Tauco
|
Keledai
|
Aspergillus
oryzae
|
3
|
Kecap
|
Keledai
|
Aspergillus
wentii atau Aspergillus soyae
|
4
|
Keju
|
Susu
|
Lactobacillus
bulgaricus,Lactobacillus lactis,dan Sterpococcus
|
5
|
Yoghurt
|
Susu
|
Lactobacillus
bulgaricus dan Streptococcus thermophilus
|
6
|
Mentega
|
Susu
|
Streptococcus
lactis dan Leuconostoc cremonis
|
7
|
Nata de coco
|
Air kelapa
|
Acetobacter
xylum
|
8
|
Roti
|
Tepung Terigu
|
Saccharomyces
cerevisiae
|
b) Produksi Protein Sel
Tunggal (PST) atau Single Cell Protein (SCP)
Protein sel tunggal merupakan bentuk makanan baru yang
diperoleh dengan memanfaatkan biomassa mikroorganisme baik dari bakteri, ragi,
jamur, dan alga/ganggang.
No
|
Kelompok
|
Jenis Mikroba yang Berperan
|
1
|
Bakteri
|
Bacillus,
Hidrogenomonas, Metthanomonas, dan Pseudomonas
|
2
|
Ragi
|
Candida,
Rhodotorula, Endomycopsis, dan
Saccharomyces
|
3
|
Jamur
|
Pleurotus,
Agaricus, lentinus
|
4
|
Alga/ganggang
|
Chlorella,
Scenedesmus, dan Spirulina
|
Beberapa faktor yang mendorong budi daya mikroorganisme
penghasil PST antara lain, yaitu :
1) Laju pertumbuhan sangat cepat dan waktu
penggandaan relative singkat,serta masih mungkin diperpendek untuk menghasilkan
massa pangan yang setara.
2) Dapat menggunakan berbagai macam substrat
bergantung dari jenis mikroba yang digunakan.
3) Dapat dilakukan perencanaan produksi,sebab
produksi PST tidak bergantung perubahan iklim dan musim.
4) Memiliki kandungan protein lebih tinggi
daripada hewan dan tumbuhan.
Tahapan produksi PST antara lain sebagai berikut.
1) Pemilihan dan penyiapan
sumber karbon.
2) Penyiapan media yang
mengandung sumber karbon,sumber nitrogen,fosfor,dan unsure lain yang penting.
3) Pencegahan kontaminasi
media sterilisasi.
4) Pembiakan mikroba yang
diperlukan.
5) Pemisahan biomassa mikroba
dari cairan fermentasi.
6) Penanganan lanjut biomassa
dengan purifikasi(pemurnian)
2.2
Penerapan Bioteknologi Dalam Bidang Farmasi/Kedokteran
Bidang
Kesehatan Bioteknologi juga dimanfaatkan untuk berbagai keperluan misalnya
dalam pembuatan antibodi monoklonal, pembuatan vaksin, terapi gen dan pembuatan
antibiotik.
Proses
penambahan DNA asing pada bakteri merupaka prospek untuk memproduksi hormon
atau obat-obatan di dunia kedokteran. Contohnya pada produksi hormon insulin,
hormon pertumbuhan dan zat antivirus yang disebut interferon. Orang yang
menderita diabetes melitus membutuhkan suplai insulin dari luar tubuh. Dengan
menggunakan teknik DNA rekombinan, insulin dapat dipanen dari bakteri. Beberapa
penyakit menurun atau kelainan genetik dapat disembuhkan dengan cara
menyisipkan gen yang kurang pada penderita, cara ini dikenal dengan istilah
terapi gen. Berikut penerapan bioteknologi pada bidang kesehatan:
a. Insulin
Sel bakteri yang biasa digunakan dalam pembuatan insulin
adalah bakteri E.coli.Proses pembuatan insulin tersebut adalah sebagai berikut.:
1) Sel
bakteri E.coli diambil plasmidnya.
2) Gen
insulin dari sel hewan diambil dan disambungkan ke dalam plasmid bakteri
sehingga membentuk kimera (DNA rekombinan).
3) Kimera
tersebut dimasukkan ke dalam sel bakteri E.coli.
4) Bakteri
E.coli tersebut dikulturkan untuk dikembangbiakkan.
5) Bakteri-bakteri
hasil pembelahan mengandung plasmid yang sama dengan bakteri semula sehingga
mampu juga menghasilkan insulin.
b.
Antibodi Monoklonal
Antibodi
monoklonal adalah antibody yang diperoleh dari suatu sumber tunggal atau sel
klona yang hanya mengenal satu jenis antigen.
Antibodi
monoklonal memiliki manfaat, yaitu :
1)
Mendeteksi hormone carionik gonadotropin (HCG) dalam urine wanita hamil.
2)
Mengikat racun dan menonaktifkannya
3)
Mencegah penolakan jaringan terhadap hasil transplantasi jaringan lain.
Tahap-tahap
pembuatan antibody monoklonal melalui teknik hibridoma adalah sebagai
berikut.
1)
Antigen diinjeksi ke tubuh tikus percobaan untuk menghasilkan antibody
(dilakukan dengan sel β )
2)
Fusi sel antara sel myeloma (sel-sel kanker) dan sel β yang berasal dari tikus
menghasilkan hibridoma.
3)
Hibridoma dikembangbiakkan dan diseleksi untuk memperoleh satu hibridoma
penghasil antibody yang sesuai.
4)
Hibridoma yang telah diseleksi tersebut dikultur agar diperoleh antibody
monoklonal.
C.
Vaksin
Teknologi
rekombinasi DNA juga digunakan dalam pembuatan vaksin.Prinsip-prinsip
rekayasa genetika dalam pembuatan vaksin adalah sebagai berikut.
1) Mengisolasi gen-gen dari organisme penyebab
sakit yang berperan dalam mengasilkan antigen.
2)
Menyisipkan gen-gen tersebut ke tubuh organisme yang kurang patogen.
3)
Mengulturkan organisme hasil rekayasa sehingga menghasilkan antigen dalam
jumlah banyak.
4)
Mengekstraksi antigen,lalu digunakan sebagai vaksin.
D.
Antibiotik
Antibiotik
merupakan senyawa yang dihasilkan oleh mikroorganisme,dimana senyawa tersebut
mampu menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain.Pada tahun 1924 Alexander
Flemming menemukan zat antibiotic dari jamur Peniillium notatum yang disebut
penisilin.Berikut ini beberapa contoh antibiotik yang dihasilkan oleh
mikroorganisme.
No
|
Mikroorganisme
|
Antibiotik
|
1
|
Streptomyches
griseus
|
Streptomisin
|
2
|
Streptomryches
erythreus
|
Erythromycin
|
3
|
Streptomryches
noursei
|
Nystatin
|
4
|
Penicilium
chrysogenum
|
Penisilin
|
5
|
Actinomycetes
|
Actinomisetin
|
6
|
Bacillus
polymyxa
|
Polymixin B
|
7
|
Bacillus
licheniforis
|
Bagitracin
|
Pembuatan
antibiotik terdiri dari beberapa tahap yaitu:
1.
Microorganisme penghasil antibiotic dikembangbiakan
2.
Mikroorganisme dipindahkan kedalam bejana fermentasi dan di pacu dengan
lingkungan yang cocok agar berkembang biak secara tepat.
3.
Antibiotic dari cairan biakan diekstraksi dan dimurnikan, selanjutnya diuji
E.
Interferon
Interferon
merupakan suatu senyawa anti virus yang dapat mengobati beberapa jenis kanker
dan beberapa jenis leukemia. Selain itu interferon juga berfungsi untuk
mengobati hepatitis, herpes simpleks, dan herpes zooter. Interferon dihasilkan
melalui fusi gen.
f.
Terapi genetik
Terapi
genetic adalah perbaikan kelainan genetic dengan memperbaiki gen. Setiap
kelainan genetic yang disebabkan alel tunggal yang rusak, secara teoritis
mungkin untuk diganti dengan alel yang masih berfungsi normal. Dengan
mengetahui alel tunggal yang rusak maka dapat diupayakan untuk memperbaiki atau
, mengganti gen yang rusak dengan teknik rekombinasi gen atau terapi genetic.
Agar gen yang disisipkan atau diganti dalam terapi genetic bersifat permanen
maka sel-sel yang diterapi haruslah sel yang memperbanyak diri sepanjang
hidupnya (sel sumsum tulang) sehingga alel yang dicangkokan dapat bereplikasi
dan terus diekspresikan. Terapi genetic dapat dilakukan untuk mengobati
penyakit immunodefisiensi atau penyakit tidak memiliki kekebalan tubuh karena sel
T limfosit tidak mampu memproduksi hormone adenosine deaminase (ADA). Terapi
lain yang sudah dilakukan, yaitu untuk mengobati kanker kulit.
2.3
Penerapan Bioteknologi Dalam Bidang Pertanian
Bidang
Pertanian Adanya perbaikan sifat tanaman dapat dilakukan dengan teknik
modifikasi genetik dengan bioteknologi melalui rekayasa genetika untuk
memperoleh varietas unggul, produksi tinggi, tahan hama, patogen, dan
herbisida. Perkembangan Biologi Molekuler memberikan sumbangan yang besar
terhadap kemajuan ilmu pemuliaan ilmu tanaman (plant breeding). Suatu hal yang
tidak dapat dipungkiri bahwa perbaikan genetis melalu pemuliaan tanaman
konvemsional telah memberikan kontribusi yng sangat besar dalam penyediaan
pangan dunia.
Dalam
bidang pertanian telah dapat dibentuk tanaman dengan memanfaatkan
mikroorganisme dalam fiksasi nitogen yang dapat membuat pupuknya sendiri
sehingga dapat menguntungkan pada petani. Demikian pula terciptanya tanaman
yang tahan terhadap tanah gersang. Mikroba yang di rekayasa secara genetik
dapat meningkatkan hasil panen pertanian, demikian juga dalam cara lain,
seperti meningkatkan kapasitas mengikat nitrogen dari bacteri Rhizobium.
Keturunan bacteri yang telah disempurnakan atau diperbaiki dapat meningkatkan
hasil panen kacang kedelai sampai 50%. Rekayasa genetik lain sedang mencoba
mengembangkan turunan dari bacteri Azotobacter yang melekat pada akar tumbuh
bukan tumbuhan kacang-kacangan (seperti jagung) dan mengembangbiakan, membebaskan
tumbuhan jagung dari ketergantungan pada kebutuhan pupuk amonia (pupuk buatan).
Hama
tanaman merupakan salah satu kendala besar dalam budidaya tanaman pertanian.
Untuk mengatasinya, selama ini digunakan pestisida. Namun ternyata pestisida
banyak menimbulkan berbagai dampak negatif, antara lain matinya organigme
nontarget, keracunan bagi hewan dan manusia, serta pencemaran lingkungan. Oleh
karena itu, perlu dicari terobosan untuk mengatasi masalah, tersebut dengan
cara yang lebih aman. Kita mengetahui bahwa mikroorganisme yang terdapat di
alam sangat banyak, dan setiap jenis mikroorganisme tersebut memiliki sifat
yang berbeda-beda. Dari sekian banyak jenis mikroorganisme, ada suatu kelompok
yang bersifat patogenik (dapat menyebabkan penyakit) pada hama tertentu, namun
tidak menimbulkan penyakit bagi makhluk hidup lain. Contoh mikroorganisme
tersebut adalah bakteri Bacillus thuringiensis.
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Bacillus thuringiensis mampu menghasilkan suatu
protein yang bersifat toksik bagi serangga, terutama seranggga dari ordo
Lepidoptera. Protein ini bersifat mudah larut dan aktif menjadi toksik,
terutama setelah masuk ke dalam saluran pencemaan serangga. Bacillus
thuringiensis mudah dikembangbiakkan, dan dapat dimafaatkan sebagai biopestisida
pembasmi hama tanaman. Pemakaian biopestisida ini diharapkan dapat mengurangi
dampak negatif yang timbul dari pemakaian pestisida kimia. Dengan berkembangnya
bioteknologi, sekarang dapat diperoleh cara yang lebih efektif lagi untuk
membasmi hama.
Pada
saat ini sudah dikembangkan tanaman transgenik yang resisten terhadap hama.
Tanaman transgenik diperoleh dengan cara rekayasa genetika. Gen yang mengkode
pembentukan protein toksin yang dimiliki oleh B. thuringiensis dapat
diperbanyak dan disisipkan ke dalam sel beberapa tanaman budidaya. Dengan cara
ini, diharapkan tanaman tersebut mampu menghasilkan protein yang bersifat
toksis terhadap serangga sehingga pestisida tidak diperlukan lagi.
Pembuatan tanaman yang mampu
mengikat nitrogen dari udara bebas dengan menginjeksi bakteri Rhizobium kedalam tanaman tersebut.
a. Tanaman Transgenik
Rekayasa genetika dapat dilakukan pada berbagai jenis
tanaman untuk menghasilkan tanaman dengan sifat yang dikehendaki manusia
disebut tanaman transgenic.Tanaman transgenik yaitu tanaman yang telah disisipi
gen bakteri.Berikut ini contoh tanaman transgenic.
1) Tanaman Kebal Hama dan
Penyakit TMV (Tobacco Mozaic Virus).
Pembentukan tanaman tahan hama TMV pada tanaman tembakau
dilakukan dengan rekayasa genetika menggunakan teknik rekombinasi gen dan
kultur sel. Dengan menyisipkan gen yang kebal terhadap penyakit maka dapat
menghasilkan tanaman kebal penyakit pula. Vektor penyisip gen yang digunakan
adalah plasmid dari bakteri Agrobacterium
tumefaciens.
2) Tanaman yang Mampu Mengikat
Nitrogen.
Tanaman hasil rekayasa genetika dapat mengikat nitrogen dari
udara bebas. Cara yang digunakan yaitu dengan menginjeksi tanaman dengan
bakteri Rhizobium. Di dalam bakteri
tersebut telah ditransfer gen-gen tertentu dari bakteri lain yang menginfeksi
tanaman selain dari familia Leguminoceae. Hasil akhirnya, bakteri tersebut
mampu mengikat nitrogen setelah diinjeksikan ke dalam tanaman selain dari
familia Leguminoceae.
b. Mikroorganisme Pembasmi
Hama Tanaman.
Mikroorganisme dapat digunakan untuk pengendalian hama dan
penyakit secara biologi yang disebut dengan biopeptisida mikroba. Beberapa
mikroba yang dapat dipakai sebagai pestisida adalah sebagai berikut :
1) Bacillus Thuringiensis
membantu mengatasi larva ngengat dan kupu- kupu perusak.
2) Bacillus populiae untuk
mengatasi kumbang jepang dengan menularkan “penyakit susu”
3) Baculovirus merupakan
kelompok virus yang dikembangkan sebagai bioinsektisida untuk memberantas
serangga penggerek jagung, kumbang kentang, serta kutu dan kumbang daun.
2.4
Penerapan Bioteknologi Dalam Bidang Peternakan
a. Hewan Transgenik.
Hewan transgenik adalah hewan yang telah disisipi gen-gen
tertentu yang dibutuhkan manusia.Contoh: domba transgenic yang dapat menghasilkan
susu untuk menolong penderita hemophilia karena mengandung protein pembeku
darah.
b. Hormon BGH (Bovine Growth
Hormone) atau BST (Bovine Somatotropin).
Hormon BGH adalah hormone pemacu pertumbuhan hewan
ternak.Penyuntikan hormone BGH pada sapi perah ternyata dapat meningkatkan
produksi susu selain meningkatkan produksi daging.
Cara memproduksi hormone BGH untuk meningkatkan produksi
susu dan daging pada sapi adalah sebagai berikut.
1) Plasmid bakteri Eschericha
coli disisipi dengan gen somatotropi sapi,kemudian plasmid tersebut dimasukkan
lagi kedalam bakteri.
2) Bakteri baru ini
ditumbuhkan kedalam ferfermenter,kemudian somatotropin diisolasi dari
bakteri dan dimurnikan sehingga siap untuk diinjeksi ke sapi guna meningkatkan
produksi susu dan daging.
2.5
Penerapan Bi oteknologi Dalam Bidang Pengolahan Limbah
Pengolahan Limbah Sampah atau limbah
merupakan bahan pencemar lingkungan yang mengancam kehidupan. Oleh kerena itu harus
ada upaya penanggulangan limbah. Penanggulangan sampah dapat dilakukan dengan
berbagai cara, misalnya ditimbun, dibakar dan didaur ulang. Diantara semua cara
itu, cara yang terbaik adalah dengan cara didaur ulang. Slah satu contoh proses
daur ulang sampah yang telah diuji pada beberapa sampah tumbuhan adalah proses
pirolisis, yaitu proses dekomposisi sampah dengan suhu tinggi pada kondisi
tanpa oksigen (anaerob). Dengan cara ini sampah dapat diubah menjadi arang, gas
(misalnya metana), dan bahan anorganik. Bahan-bahan tersebut dapat dimanfaatkan
kembali sebagai bahan bakar. Keunggulan dari bahan bakar hasil proses ini
adalah kandungan sulfur yang rendah sehingga dapat mengurangi pencemaran udara.
Bahan dari pembakaran makroorganik (dari hewan, tumbuhan, manusia), denagn
bantuan mikroorganisme (misalnya bakteri dan jamur), dengan bantuan hewan-hewan
kecil disebut kompos. Dalam pembuatan kompossangat diperlukan mokroorganisme.
Jenis mikroorganisme yang diperlukan dalam pembuatan kompos tergantung pada bahan
organik yang digunakan serta proses yang berlangsung (misalnya proses itu
secara aerob atau anaerob). Selama proses pengomposan, terjadi penguraian
terhadap selulosa dan pembentukan asam organik, terutama asam humat. Asam humat
penting dalam pembentukan humus. Hasil pengomposan terutama bermanfaat sebagai
pupuk. Dengan perkembangan bioteknologi, kini pencemaran lingkungan dapat
semakin dikurangi dengan berbagai teknik pengolahan limbah, misalnya pengolahan
minyak, air limbah dan plastik.
1. Pengolahan Air(cair) Limbah Dengan bioteknologi
pengolahan limbah menjadi lebih terkontrol dan efektif. Pemrosesan air limbah
oleh pabrik bertujuan untuk menghilangkan zat pencemar, baik pencemar biologis
maupun kimaiwi, yang mungkin membahayakan manusia atau lingkungan. Mekanismenya
adalah:
a. Menghilangkan sisa-sisa akhir
benda padat yang tersuspensi.
b. Menghilangkan gangguan yang tidak
dikehendaki.
c. Manghilangkan rasa, warna, bau,
dan mengurangi kandungan zat yang terlarut. Prinsip kerja dalam pengolahan
limbah melibatkan berbagai fasilitas, dan prosesnya secara umum adalah sbagai
berikut:
a. Pengumpulan Limbah dari rumah,
industri, dan dari aktifitas lainya disalurkan ke jaringan saluran bawah tanah,
lalu dikumpulkan ke pusat pengolahan.
b. Pemilahan Limbah yang msauk ke
tempat pengolahan dilewatkan pada lempengan metal yang berfungsi memisahkan
potongan kayu, kertas dan bahan-bahan yang besar supaya tidak masuk mesin.
c. Pengaliran Limbah Limbah dialirkan lewat
lubang-lubang kecil. Krikil dan pasir pada larutan limbah disaring, dicuci,
lalu dikumpulkan dan digunakan untuk mengisi lubang-lubang di tanah.
d. Pengendapan Limbah dialirkan ke
tangki-tangki yang lebih besar dimana bahan-bahan yang padat mengendap didasar
tangki yang membentuk endapan kasar. Endapan tersebut kemudian dipindah ke
tangki pencerna dengan tenaga listrik.
e. Proses Aerob cairan yang
diukeluarkan dari tangki penempatan primer dimasukkan ke alat pengolahan
sekunder.di dalam alat tersebut, mikroorganisme seperti bakteri, jamur dan
protista memecah materi organik menjadi mineral, gas dan air.
f. Kucuran Air Air dari tangki-tangki
penempatan cukup bersih untuk dibuang ke sungai. Supaya air lebih bersih dan
dapat digunakan untuk keperluan tertentu maka air disaring melalui alat yang
terbuat dari pasir halus dan arang aktif, lalu ditambah klorin untuk mencegah
pertumbuhan organisme yang masih tersisa.
g Pengolahan Limbah Cair
Limbah cair organic dapat diuraikan oleh bakteri anaerob
menghasilkan bahan bakar alternative (biogas). Limbah cair yang mengandung
protein, lemak, dan karbohidrat difermentasikan oleh metanobakterium secara anaerob sehingga mampu menghasilkan biogas, seperti halnya limbah dari produksi
tahu.
2. Pengolahan limbah padat : Pengolahan sampah dengan
bantuan mikroba adalah dengan cara pengomposan sampah-sampah organic
3. Pengolahan limbah plastic : yaitu
dengan menguraikan plastik dengan bakteri alkaligenes eutrophus
4. Pengolahan limbah minyak : yaitu
dengan pemanfaatan pseudomonas untuk membersihkan senyawa hidrokarbon pada
tumpahan minyak bumi. Bakteri Zanthomonass campestrisuntuk mengumpulkan tumpaan
minyak yang sebelumnya diberikan gum xanthan untuk mengentalkan.
2.6
Penerapan Bioteknologi Dalam Bidang Pertambangan
Di bidang pertambangan berkembang bioteknologi untuk
memisahkan logam dari bijihnya yaitu dengan pemanfaatan bakteri Thiobacillus
ferroxidans. Bakteri ini merupakan bakteri kemolitotrof yang mampu memisahkan
logam dari bijihnya. Energy yang digunakan Thiobacillus ferroxidans dalam
memisahkan logam dari bijihnya berasal dari hasil oksidasi senyawa anorganik
khususnya senyawa besi dan belerang. Asam sulfat dari besi sulfat melarutkan
logam dari bijihnya.
Berikut ini adalah tahapan bakteri
dalam memisahkan tembaga dari bijihnya, yaitu :
a. Bakteri bereaksi
dengan melarutkan senyawa belerang dan besi dalam batuan. Selanjutnya, bakteri
mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+.
b. Unsure S dalam FeS2
bereakasi dengan ion hydrogen dan molekul oksigen membentuk H2SO4.
c. Ion Fe3+ pada
bijih yang mengandung CuSO4 mengoksidasi ion Cu+ menjadi
Cu2+ dan bereaksi dengan SO42- dari H2SO4
sehingga membentuk CuSO4.
d. Reaksi selanjutnya adalah
sebagai berikut :
CuSO4 + 2Fe + H2SO4 →
2FeSO4 + Cu + 2H+
2.7 Tindakan Pencegahan Dampak Negatif Bioteknologi
1) Adanya
peraturan keamanan hayati keamanan pangan, misalnya di Indonesia ada Komisi
Keamanan Hayati dan Keamanan Pangan (KKHKP)
2)
Produk-produk bioteknologi harus melalui uji laboratorium yang ketat sebelum
dilepas ke pasar atau diusahakan dalam skala yang lebih luas.
3) Pengawasan
dan pemberian sertifikat bahwa produk-produk yang berlabel bioteknologi tidak
menyebabkan gangguan pada kesehatan manusia.
4)
UU di semua Negara yang melarang pembuatan senjata biologi.
BAB III
KESIMPULAN&PENUTUP
Kesimpulan :
1. Peranan mikroorganisme dalam
bioteknologi, yaitu dalam bidang pangan, dalam bidang pertanian dan perkebunan,
dalam bidang peternakan, dalam bidang kedokteran dan farmasi, dalam bidang
lingkungan (bioremediasi), dan dalam bidang pertambangan (biometalurgi).
2. Bioteknologi bukan hanya
memiliki dampak positif saja, tetapi juga memiliki damapak negative Maka dari
pada itu perlu dibuat langkah – langkah pencegahan mengenai dampak negative
dari bioteknologi
Penutup :
Demikianlah makalah ini kami buat,dan
semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi para pembaca, kamipun merasa makalah
ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kami masih menunggu kritik dan saran
yang konstruktif dari para pembaca. Dan apabila ada kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan di hati para pembaca kamipun mengucapkan minta maaf yang
sebesar-besarnya. Atas perhatiannya TERIMAKASIH.
Daftar pustaka
Buku Biologi Kelas XII IPA semester
II
Team Penyusun
I Gede Komang Adi
Gunantra.
@agus_adhy
I Gede Agus Adiarsa.
De
agus
I Kadek Agus Juliantara.
Agus
Kajul
I Kadek Aset Bimantara.
@Aset_BM
I Kadek Eko Aryadi.
@Dx’eco_moryz
Ni
Nyoman Juni Ayu Apsari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar