Minggu, 06 September 2015
Beranda
< script
src="http://asetbimantara.blogspot.co.id//feeds/posts/default?max-
results=9999&alt=json-in-script&callback=loadtoc">
Surat RIAU untuk INDONESIA
Apapun dilakukan sampai alam rusak dan nyawa melayang... sadarlah kita baik dengan alam maka alam juga akan baik pada kita, peduli lah pada mereka jangan hanya peduli terhadap kekuasaan..
surat dari kawan kita di RIAU.
surat dari kawan kita di RIAU.
SURAT RIAU UNTUK INDONESIA
Yth. Presiden RI
Ir. Joko Widodo,
Titik api di sekitar kami bukanlah simbol kemarahan Tuhan, tapi simbol keserakahan dan bukti ketidak pedulian negara terhadap daerahnya.
Ir. Joko Widodo,
Titik api di sekitar kami bukanlah simbol kemarahan Tuhan, tapi simbol keserakahan dan bukti ketidak pedulian negara terhadap daerahnya.
Bapak mau kesini sekarang ? Bandara ditutup pak, lagipun tak ada anak sekolah yang menyambut bapak, sekolah di liburkan. Mau menempuh jalan darat? Bahaya pak, asap tebal tidak bagus untuk
kesehatan Bapak dan Ibu Iriana. Biarkan saja seperti ini agar Riau menjadi lahan
sawit dan bisa ditanam tanaman industri.
kesehatan Bapak dan Ibu Iriana. Biarkan saja seperti ini agar Riau menjadi lahan
sawit dan bisa ditanam tanaman industri.
Kami ikhlas mati pelan-pelan karena ISPA, karena ketidakberdayaan kami di sini. Kami pasrah, mungkin ini kehendak Tuhan
Bagi saudara/i kami di daerah lain, kami sangat berterima kasih atas doa yang selalu kalian panjatkan, dan mohon maaf yang sebesar-besarnya karena kiriman asap Riau
kalian jadi terganggu.bBerita dari berbagai media katanya Pekanbaru sudah tidak layak huni lagi karena hanya 5% udara yg bersih
yang layak di hirup. Innalillahi~
Bagi saudara/i kami di daerah lain, kami sangat berterima kasih atas doa yang selalu kalian panjatkan, dan mohon maaf yang sebesar-besarnya karena kiriman asap Riau
kalian jadi terganggu.bBerita dari berbagai media katanya Pekanbaru sudah tidak layak huni lagi karena hanya 5% udara yg bersih
yang layak di hirup. Innalillahi~
Pemerintah pusat sudah tidak peduli pada kami. Hari ini adalah puncaknya 6 juta rakyat Riau terkena kanker paru-paru,
terutama anak-anak. Sepertinya mereka lebih peduli pada ke kisruhan internal di tubuh istana dari pada nasib 6 juta rakyat Riau. Padahal Riau salah satu penyumbang devisa terbesar negara. Tolong sebarkan karena media baik cetak maupun elektronik tidak banyak memberitakan hal ini, terlalu sibuk dengan pemberitaan kepentingan pribadi dan kelompok semata didalam istana. Belum lagi usai bencana asap, kami sudah dihadapkan lagi pada menurunnya hasil pertanian karet dan sawit yang ditambah harga penjualannya yang menurun drastis sampai titik terparah. Semoga pemerintahan pusat dan daerah bisa melihat sedikit bencana yang kami hadapi dan memberikan solusi jalan keluarnya. Hanya doa yg bisa kami harapkan, sebelum rakyat Riau mati
pelan-pelan & lari disini.
terutama anak-anak. Sepertinya mereka lebih peduli pada ke kisruhan internal di tubuh istana dari pada nasib 6 juta rakyat Riau. Padahal Riau salah satu penyumbang devisa terbesar negara. Tolong sebarkan karena media baik cetak maupun elektronik tidak banyak memberitakan hal ini, terlalu sibuk dengan pemberitaan kepentingan pribadi dan kelompok semata didalam istana. Belum lagi usai bencana asap, kami sudah dihadapkan lagi pada menurunnya hasil pertanian karet dan sawit yang ditambah harga penjualannya yang menurun drastis sampai titik terparah. Semoga pemerintahan pusat dan daerah bisa melihat sedikit bencana yang kami hadapi dan memberikan solusi jalan keluarnya. Hanya doa yg bisa kami harapkan, sebelum rakyat Riau mati
pelan-pelan & lari disini.
SEKALI LAGI PRAY FOR RIAU!!!
(Forwarded Message Via Blackberry Broadcast)
- Febrianty Ayu Wd -
(Forwarded Message Via Blackberry Broadcast)
- Febrianty Ayu Wd -
Langganan:
Postingan (Atom)